Flutter merupakah salah satu framework yang sangat bagus untuk mengembangkan aplikasi di tiga platform (Web, iOS, Android) dengan satu kali menulis kode. sehingga, pengembang tidak perlu menghabiskan waktu lebih banyak untuk menulis kode dimasing-masing platform. Untuk bisa menggunakan framework ini, kita harus paham dan mengerti tentang bahasa pemrograman dart yang digunakan dalam menulis kode di dalamnya.

 

Apa itu dart?

Dart adalah bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP), memiliki gaya berbasis kelas, dan menggunakan sintaks gaya-C. Kalau kalian familiar dengan bahasa C #, C ++, Swift, Kotlin, dan Java / JavaScript, maka kalian dapat mengembangkan Dart dengan cepat. Namun jangan khawatir — meskipun Anda tidak terbiasa dengan bahasa lain ini, Dart adalah bahasa yang mudah dipelajari, dan Anda dapat memulainya dengan relatif cepat.


Lalu, apa saja manfaat menggunakan Dart?

1. Dart adalah kompilasi ahead-of-time (AOT) ke kode native, membuat aplikasi Flutter menjadi cepat. Dengan kata lain, tidak ada perantara untuk menafsirkan satu bahasa ke bahasa lain dan tidak ada jembatan. Kompilasi AOT digunakan saat kita mengompilasi aplikasi untuk mode rilis (seperti ke App Store dan Google Play).

2. Dart juga merupakan kompilasi just-in-time (JIT) yang membuatnya cepat untuk menampilkan perubahan kode melalui fitur Hot reload. Kompilasi JIT ini digunakan saat men-debug aplikasi Anda dengan menjalankannya di simulator / emulator.

3. Rendering flutter berjalan pada 60 frame per seconds (fps) dan 120fps (untuk perangkat berkemampuan 120Hz). Semakin banyak fps, semakin lancar aplikasinya.